Jumat, Februari 14, 2025

Cinta yang Terpisah oleh Jarak

By: MARTINS.S.
(cerpen 2025)
Cinta yang Terpisah oleh Jarak, Bersatu oleh Harapan (Happy Valentine day 2025)

Bitleki lahir di sebuah desa kecil di Timor Leste, dalam keluarga yang hidup serba kekurangan. Ayahnya seorang petani yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara ibunya mengurus rumah dan segala pekerjaan rumah tangga. Mereka tidak pernah merasa kekurangan cinta, meskipun kondisi ekonomi mereka sering kali terasa berat. Orang tua Bitleki selalu mengajarkan arti kerja keras, ketekunan, dan nilai sebuah keluarga yang saling mendukung.
Sejak kecil, Bitleki sudah menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Meskipun sekolah di kampungnya hanya memiliki fasilitas seadanya, ia selalu berusaha memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar, berharap suatu hari dapat merubah nasib keluarganya. Papa dan Mama selalu memberikan dukungan penuh, meskipun mereka tidak memiliki banyak harta. Cinta mereka kepada Bitleki begitu besar, bahkan ketika harus melepasnya pergi untuk mengejar impian yang lebih tinggi.
Pada suatu hari, Bitleki mendengar kabar tentang sebuah kursus bahasa Inggris dan Korea di ibu kota, Dili. Kursus ini merupakan kesempatan besar bagi seseorang seperti Bitleki untuk meraih impian lebih besar. Namun, biaya kursus ini cukup mahal dan keluarga Bitleki tidak mampu untuk membiayainya. Meskipun demikian, Papa dan Mama tidak ingin menghalangi langkah Bitleki. Mereka memutuskan untuk mengumpulkan uang, meskipun dengan segala keterbatasan, untuk membiayai kursus tersebut.
"Saya ingin kamu belajar, Bitleki. Ini adalah jalan untuk masa depanmu," kata Papa dengan mata yang penuh harapan. Mama, meskipun khawatir, juga memberi restu. "Pergilah, dan buktikan bahwa kamu bisa sukses. Kami akan selalu mendukungmu," tambah Mama, sambil memeluknya dengan penuh cinta.
Dengan restu orang tuanya, Bitleki berangkat ke Dili, meninggalkan rumah untuk pertama kalinya. Di sana, ia mengikuti kursus bahasa Inggris dan Korea dengan penuh semangat. Meskipun tidak mudah, ia berusaha sebaik mungkin. Setiap malam, ia belajar dengan tekun, berulang kali mengulang pelajaran yang ia pelajari di kelas. Perlahan, ia mulai menguasai bahasa Inggris dan Korea dengan baik.
Setelah lulus dari kursus, Bitleki memutuskan untuk melanjutkan langkahnya ke Korea Selatan, berharap bisa meraih kesuksesan dan membawa perubahan bagi keluarganya. Dengan bekal ilmu yang telah ia pelajari, Bitleki bekerja keras di Korea Selatan, menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari yang ia alami di Timor Leste. Di sana, meskipun jauh dari rumah, ia tidak pernah melupakan Papa dan Mama yang selalu menjadi sumber kekuatannya.
Namun, di tengah perjalanan hidupnya, Bitleki merasa ada yang hilang. Meskipun ia bekerja keras dan terus berjuang, hatinya sering teringat pada Noisu, kekasihnya yang ia tinggalkan di Timor Leste. Mereka terus berkomunikasi meskipun jarak memisahkan, saling mengirimkan pesan dan telepon, berbicara tentang masa depan mereka.
Tapi seiring berjalannya waktu, Noisu mulai berubah. Ia tidak lagi sering menghubungi Bitleki seperti dulu. Ketika Bitleki menelepon, Noisu terdengar lebih jarang membalas dan akhirnya mengungkapkan bahwa ia kini memiliki pacar baru, Morasco. Berita itu membuat hati Bitleki hancur. Ia merasa seperti kehilangan sesuatu yang sangat berarti dalam hidupnya. Meskipun begitu, ia tidak bisa menyalahkan Noisu, karena ia tahu bahwa kehidupan mereka memang sangat berbeda. Noisu kini lebih dekat dengan Morasco, dan perasaan Noisu pun mulai berubah.
Bitleki merasa terluka, tetapi ia memutuskan untuk menerima kenyataan. Baginya, Noisu adalah kenangan indah dari masa lalu, dan kini saatnya untuk melangkah maju. Ia tahu bahwa perjuangannya di Korea Selatan harus tetap dijalani dengan penuh semangat, demi keluarga yang selalu mendukungnya.
Pada Hari Valentine 2025, Bitleki duduk di sebuah kafe kecil di Seoul, mengenang kembali segala yang telah ia lalui. Hatinya teringat pada Papa dan Mama yang telah mengorbankan banyak hal demi memberikan kesempatan terbaik baginya. Ia teringat pada kata-kata Mama yang selalu mengingatkannya untuk tidak menyerah. "Kami selalu mencintaimu, Bitleki, meskipun jarak memisahkan kita," kata Mama melalui telepon beberapa bulan yang lalu.
Bitleki memandang ke luar jendela kafe, dan seolah-olah ia merasakan kehadiran Papa dan Mama yang selalu ada dalam setiap langkahnya. Mereka mungkin tidak dapat melihatnya secara langsung, tetapi cinta mereka selalu menyertainya, memberi kekuatan dalam setiap perjuangannya.
Meskipun hubungan dengan Noisu telah berakhir, Bitleki menyadari bahwa cintanya yang sejati adalah cinta yang diberikan oleh orang tuanya. Cinta yang tidak pernah memandang jarak atau waktu, yang tulus dan tanpa syarat. Pada Hari Valentine 2025 ini, Bitleki merasa bahwa ia telah menemukan kekuatan untuk melangkah maju, untuk tidak hanya mengejar impian pribadi, tetapi juga menghormati pengorbanan orang tuanya yang telah memberikan segalanya untuknya.
Bitleki menatap telepon genggamnya, menulis pesan singkat untuk Papa dan Mama. "Selamat Hari Valentine, Mama dan Papa. Terima kasih untuk cinta dan dukungannya. Saya akan terus berjuang untuk kalian. Saya mencintai kalian."
Pesan itu terkirim. Bitleki tersenyum, meskipun ada sedikit air mata yang menggenang di matanya. Ia tahu bahwa apapun yang terjadi, cinta orang tuanya adalah kekuatan yang tidak akan pernah pudar. Pada hari yang penuh cinta ini, ia merasa lebih kuat dari sebelumnya.
#FINAL#

Tidak ada komentar: