Selasa, Oktober 29, 2024

"Suara yang Dibungkam"

 

 By Martins,S> 

Wahai pemimpin di takhta tinggi,
kau arahkan kami tanpa peduli,
suara kami lenyap di balik titah,
tunduk, diam, terpaksa pasrah.

Di ruang-ruang putih penuh perjuangan,
kami berdiri demi kehidupan,
namun kau hitung kami seperti bilangan,
tanpa rasa, tanpa penghormatan.

Kami adalah hati yang berdetak,
tangan yang mengusap luka yang retak.
Tapi di matamu kami hanya alat,
dipaksa bekerja, meski semangat patah.

Negeri ini, tempat kami berpijak,
kini memaksa kami untuk tak bersuara,
hak kami kau tekan tanpa arah,
seakan dedikasi ini tiada bermakna.

Namun, ingatlah wahai pemimpin besar,
kami bukan hanya pelayan negara,
kami adalah manusia yang berkarya,
membawa harapan bagi yang terluka.

Jangan bungkam suara keadilan,
dengarkan jeritan di balik pengabdian,
sebab jika kau terus abaikan,
kesehatan negeri ini akan kehilangan harapan.

    "Final< TLS" 

Di Depan dan Belakang