Email: sanmartinsunhas@gmail.com, WA +67077866666
============================================================
Seiring
dengan semakin globalnya dunia, penggunaan bahasa Inggris di dunia profesional
menjadi semakin dominan. Banyak sektor di dunia ini, termasuk pendidikan,
bisnis, dan pemerintahan, mengutamakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama
untuk komunikasi antarnegara. Namun, dalam konteks negara berkembang seperti
Timor-Leste, yang memiliki dua bahasa resmi—Tetun dan Portugispertanyaan
besar yang perlu dijawab adalah, apakah seorang asesor internasional yang
bekerja di Timor-Leste harus menguasai bahasa nasional Tetun? Atau, apakah
cukup bagi mereka untuk menguasai bahasa Inggris saja untuk dapat berfungsi
secara efektif dalam masyarakat dan organisasi di negara ini?
Bahasa
sebagai Alat Kekuatan Sosial dan Budaya
Bahasa
bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cermin dari identitas budaya dan
sosial suatu negara. Timor-Leste, meskipun secara global dianggap sebagai
negara kecil dan berkembang, memiliki sejarah yang kaya serta kebudayaan yang
sangat dipengaruhi oleh warisan tradisi lisan. Bahasa Tetum, sebagai salah satu
bahasa utama yang digunakan oleh mayoritas penduduk Timor-Leste, memiliki peran
yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam dunia profesional,
bahasa Tetun tetap menjadi bahasa komunikasi yang digunakan dalam interaksi
masyarakat, meskipun bahasa Inggris semakin banyak digunakan dalam acara-acara
internasional.
Menguasai
bahasa nasional negara tempat seseorang bekerja bukan hanya sebuah kebutuhan
praktis, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap budaya lokal. Menggunakan
bahasa lokal dalam komunikasi sehari-hari dan pekerjaan tidak hanya mempermudah
interaksi, tetapi juga membuka peluang bagi para profesional internasional
untuk membangun kedekatan dengan masyarakat dan memahami konteks sosial yang
lebih dalam. Dalam hal ini, seorang asesor internasional yang menguasai bahasa
Tetum akan memiliki keunggulan dalam memahami nilai-nilai lokal dan
mengadaptasi saran atau rekomendasi mereka dengan lebih sesuai dengan kondisi
setempat.
Tantangan dalam Hubungan Internasional
Namun,
ada realitas yang berbeda dalam dunia internasional, di mana bahasa Inggris
sering kali menjadi bahasa pengantar utama, terutama di organisasi
internasional dan forum global. Hal ini menimbulkan dilema bagi seorang asesor
internasional yang bekerja di Timor-Leste: apakah mereka harus menyesuaikan
diri dengan menggunakan bahasa Tetum dalam interaksi mereka dengan masyarakat,
atau cukup menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan kolega dari
berbagai negara?
Memang,
dalam konteks forum internasional dan organisasi besar, penggunaan bahasa
Inggris tampaknya lebih praktis. Namun, masalah muncul ketika interaksi ini
berlanjut ke tingkat yang lebih lokal—terutama
ketika berhubungan langsung dengan masyarakat Timor-Leste. Banyak kasus di mana
para profesional internasional berkomunikasi dengan petugas lokal atau
masyarakat yang tidak begitu fasih berbahasa Inggris, meskipun mereka mungkin
bekerja di sektor pemerintahan atau lembaga internasional. Tanpa kemampuan
berbahasa Tetun, komunikasi dapat menjadi terbatas dan penuh kesalahpahaman.
Oleh karena itu, menguasai bahasa Tetun bukan hanya soal kebijakan komunikasi,
tetapi juga tentang kemampuan untuk memahami dan merespons dengan bijaksana
terhadap kebutuhan lokal.
Mengapa
Penguasaan Bahasa Tetum Itu Penting
Kebutuhan
untuk berkomunikasi dalam bahasa lokal sangat penting bagi efektivitas
pekerjaan seorang asesor internasional, terutama dalam konteks Timor-Leste yang
memiliki struktur sosial dan budaya yang khas. Para asesor internasional sering
kali bekerja di bidang pembangunan, pemerintahan, dan sektor sosial, di mana
komunikasi yang efektif dengan masyarakat lokal sangat dibutuhkan untuk
memahami masalah yang ada serta memberikan solusi yang tepat. Dengan menguasai
bahasa Tetun, seorang asesor internasional dapat berinteraksi lebih dekat
dengan masyarakat setempat, memfasilitasi kerja sama yang lebih baik, serta
mengurangi potensi kesalahpahaman atau ketegangan yang timbul akibat hambatan
bahasa.
Selain
itu, menguasai bahasa Tetun juga menunjukkan komitmen seorang profesional
internasional untuk berintegrasi dengan budaya lokal dan bekerja dengan penuh
empati. Sebuah pendekatan yang berbasis pada pemahaman budaya dan bahasa akan
menghasilkan hasil yang lebih inklusif dan mendalam dalam berbagai proyek
pembangunan atau inisiatif yang dijalankan di Timor-Leste.
Sebuah
Kewajiban atau Keuntungan?
Namun,
satu pertanyaan yang muncul adalah, apakah ini menjadi kewajiban bagi seorang
asesor internasional untuk menguasai bahasa Tetum, ataukah ini lebih merupakan
keuntungan yang dapat mendukung pekerjaan mereka?
Menurut
saya, ini adalah sebuah kewajiban moral dan profesional. Seorang asesor
internasional yang bekerja di negara seperti Timor-Leste tidak hanya diharapkan
untuk membawa keahlian mereka, tetapi juga untuk beradaptasi dengan lingkungan
sosial dan budaya setempat. Menguasai bahasa Tetun merupakan langkah konkret
yang dapat membantu mereka dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat dan
memfasilitasi pencapaian tujuan kerja mereka. Ini bukan hanya soal mendapatkan
informasi atau menyampaikan instruksi, tetapi juga tentang menghargai
keberagaman budaya dan menumbuhkan rasa saling pengertian.
Namun,
kita juga tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa mempelajari bahasa
baru membutuhkan waktu dan upaya, terutama bagi para profesional internasional
yang datang dengan latar belakang bahasa yang berbeda. Oleh karena itu, sebagai
solusi, bagi para asesor internasional wajib memahami dan bisa berbahasa Tetum.yang merupakan syarat perekrutan, Selain itu, mengintegrasikan pembelajaran bahasa dalam proses adaptasi budaya
bagi tenaga kerja internasional juga dapat menjadi kebijakan yang bermanfaat.
Kesimpulan
Menguasai
bahasa Tetum bagi seorang asesor internasional yang bekerja di Timor-Leste
lebih dari sekadar keterampilan komunikasi; itu adalah bentuk penghargaan
terhadap budaya lokal dan cara untuk memperdalam pemahaman mereka tentang
masyarakat tempat mereka bekerja. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk
bekerja lebih efektif dengan masyarakat setempat dan memberikan kontribusi yang
lebih besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Meskipun bahasa Inggris tetap
penting dalam dunia internasional, menguasai bahasa nasional di negara tempat
mereka bekerja merupakan langkah penting untuk membangun hubungan yang lebih
harmonis dan produktif.
#Final#

Tidak ada komentar:
Posting Komentar