Selasa, April 29, 2025

Cinta Tidak Menunggu Pemberitahuan

 

 Puisi reflektif oleh Santana Martins, terinspirasi dari pesan Paus Fransiskus

Cinta bukan kontrak yang bersyarat,
bukan janji yang tergantung pada musim hati,
dan bukan perasaan yang menguap saat ujian datang.

Cinta, kata Paus, adalah keputusan yang kudus—
ia tidak berkata, “Aku di sini... sampai aku merasa cukup.”
Cinta sejati tidak mencintai sementara,
ia mencintai sepenuhnya.

Dalam kasih yang ilahi,
tiada ruang untuk frasa “hingga pemberitahuan selanjutnya.”
Karena kasih yang sejati tidak hidup di dalam ketakutan,
tetapi di dalam keberanian untuk menetap.

Cinta adalah perjanjian,
bukan pilihan sesaat.
Ia mengakar di tanah pengorbanan,
dan bertumbuh di udara pengampunan.

Ia bertahan bukan karena mudah,
tetapi karena ia tahu:
yang abadi itu bukan milik yang kuat,
tetapi milik yang setia.

Tuhan sendiri telah mengajarkan kita,
melalui salib dan tubuh yang terluka:
bahwa cinta yang sejati,
tidak mencari alasan untuk pergi—
tetapi selalu mencari jalan untuk tinggal.

Maka jika engkau mencinta,
jangan bawa keraguan di hatimu,
bawalah niat yang suci,
dan keberanian untuk berkata:
“Aku di sini. Selamanya.”

Catatan Konteks Puisi:
Puisi ini ditulis oleh Santana Martins, terinspirasi dari pesan Paus Fransiskus yang pernah disampaikan secara mendalam dalam refleksi beliau mengenai makna sejati cinta. Dalam pernyataan yang juga dipublikasikan oleh The New York Times, Paus berkata:
“Love wants to be permanent; ‘until further notice’ isn’t love.”
(“Cinta ingin kekal; ‘hingga pemberitahuan selanjutnya’ bukanlah cinta.”)

Pesan ini mengingatkan kita bahwa cinta, baik dalam hubungan manusia maupun dalam relasi dengan Tuhan, adalah keputusan yang bersifat kekal, bukan sekadar perasaan sementara. Puisi ini lahir sebagai bentuk renungan dan jawaban dari hati yang merindukan kasih yang tinggal, bukan pergi.

 

Regulasi-resep-medis-di-timor-leste-undang-undang-no-7-2025

 https://id.tatoli.tl/2025/04/28/regulasi-resep-medis-di-timor-leste-undang-undang-no-7-2025/