Biagorafi SANTANA
MARTINS
Santana Martins demikian ia diberi nama oleh
Keluarganya yang merupakan turunan dari pasangan Ayah Ananias Martins dan
Ibunya Ines Gonçalves, merupakan anak ke delapan dari delapan bersaudara. Ia
lahir pada tanggal 18 Agustus 1978 di Cailaco, Sub distrik Cailaco, Distrik
Bobonaro. Semasa kecil ia menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya di
Cailaco antara tahun 1978, hingga pada tahun 1984,berhubung mau memulai dengan
suatu sejarah baru maka ia bersama dengan kakak-kakaknya, meninggalkan Ayah dan
Ibunya dikampung halaman Maubutiabe, dan pindah ke Marco(ibukota sub distrik Cailaco) untuk menuntut ilmu ditingkat Sekolah Dasar(SD) antara tahun 1984-1991.sepanjang
masa kecil di SD disamping sebagai Pelajar juga harus bisa meluangkan waktu untuk
gembala sapi dan kerbau pada saat pulang sekolah dan saat liburan, dan jika
musim hujan tiba maka pekerjaan semakin memadai dimana saat pulang sekolah
harus memberi support tenaga untuk bekerja disawah seperti mengolah, menata,
membibit dan menanam hingga akhirnya mamanen. Itulah Nasib anak seorang petani
harus berjuang untuk memberikan support kepada keluarga. Walau memang kata
orang pintar anak harus memiliki hak utuh bermain dan belajar, tapi apalah
artinya hak itu bagi Santana Martins karena ia berjuang juga untuk menghidupi
keluarganya. Kehidupan memang demikian kata orang pintar dan maioritas orang mengatakan
bahwa dunia itu aneh tapi nyata, namun lain bagi Santana Martins bahwa Dunia
itu adalah realitas.
Setelah
menyelesaikan pendidikan SD pada pertengahan tahun 1991, ia kemudian diminta
kakak pertamanya untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama(SMP)ke
Suatu Sekolah yang cukup terkenal di Distrik Maliana Timor leste yaitu SMP
Katholik Santo Yohanes Berckmans Colegio infante de Sagres Maliana, antara
tahun 1991-1994, hal ini harus dipenuhi karena atas permintaan keluarganya
untuk segera memutuskan mata rantai
kebodohan didalam keluarga mereka. dengan kehadiran saya di Asrama semakin belajar
tentang disiplin dan bagaimana hidup serius dan tahu cara mencintai diri
sendiri,serta disiplin dalam menggunakan waktu. waktu bagi seoarang didikan
Colegio adalah emas bagi dirinya dan waktu berlalu tidak dengan sia-sia. Memang
kalau kita disiplin waktu kehidupan akan berjalan dengan suatu seni. Seni
dimana kita dapat mengukir segalanya dengan akal dan budi yang sehat.
Kedisiplinan waktu dalam hal ini, sejak jam 4.30
pagi hingga jam 11.00 Malam. Kalau kita terbiasa dimana pun kita akan menjalani
itu. Walau kadang sulit bagi tempat dan orang lain, namun bagi alumni itu
adalah kesempatan emas untuk bersaing. Tak ada yang akan berlalu tanpa mengisi
aktivitas, aktivitas selalu ada untuk mengisi berbagai kekosongan dan
kejenuhan, pada posisi saya sebagai seorang yang dibiaya oleh para pahlawan
pembebasanku ekonomi dan buta Huruf, maka Kakak besar dan ayahku berusaha
menjual segala sisa dari hak milik mereka seperti Sapi, Kerbau dan kepemilikan
lain yang mereka miliki untuk menyekolahkan kami bertiga. Dalam kesempatan yang
ada Santana Martins waktu duduk pada bangku SMP kelas II, dipercaya oleh
teman-teman sekolahnya untuk memimpin Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS)
sebagai Ketua dan memikul suatu beban yang cukup berat, namun memiliki kesempatan
baik untuk belajar berorganisasi.
Mereka memiliki nekad yang luar biasa untuk
membebaskan kami dari garis kebodohan dan kemiskinan. Walau dengan kebodohan
dan kemiskinan mereka, namun mereka mampu memutuskan mata rantai kebodohan dan
kemiskinan didalam keluarga. tak ada lain kata selain kata putuskan mata rantai
kebodohan dalam keluarga. dan itu realitas terjadi dan bukan aneh.
Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP, berinisiatif
untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA)tetap di SMAK
Beato Arnoldus Jansen Colegio Infante de
Sagres Maliana, namun hanya berjalan
sekitar 3 bulan, harus meninggalkan Sekolah ini, karena mendapat kesempatan
untuk melanjutkan sekolah kejuruan di Baucau yaitu Sekolah Perawat
Kesehatan(SPK)antara tahun 1994-1997. Belajar
di bidang keperawatan ternyata bukanlah muda, yang kita pelajari adalah bagaimana membuat orang senang, sehat
dan senyum diantara segala bentuk kesusahannya. Bagaimana supaya ia bisa sembuh
dari masalah sakitnya.
Dan pada tahun 1997 setelah menyelesaikan pendidikan
Keperawatan pada tanggal 14 Agustus 1997 ia resmi dilantik dan disumpah Jabatan
Profesional sebagai Perawat untuk seumur hidup.
Dan pada tahun 1997 itu juga, ia memulai suatu babak
baru setelah menyelesaikan pendidikan keperawatan, langsung diproses untuk
menjadi Calon dan Pegawai Negeri sipil(PNS) dijajaran Departamen Kesehatan
Republik Indonesia(RI) di Wilayah Propinsi Timor-Timur. Namun didalam proses
peangkatan menjadi pegawai RI, berkisar sekitar 6 bulan ia harus menjadi Pembantu
Kondektur Alias Konjak di sala satu Angkutan umum kota di Dili untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari hingga proses pengangkatannya menjadi Pegawai RI pada
bulan Maret 1998.
Setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Kesehatan
RI, ia ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maliana, hingga tanggal 04
September 1999. oleh karena krisis yang terjadi akibat referendum dengan
memberikan dua opsi, maka terpaksa
harus mengungsi ke Atambua Indonesia,dan
pada tanggal 29 Oktober 1999 memutuskan untuk kembali ke Timor leste dengan
kapal Fery dan mendarat di Dili. Disamping sebagai sebagai pegawai di RSUD
Maliana, yang mana sebagai perawat yang menjalankan tugas sebagai perawat
Rotasi Instalasi Gawat Darurat(IGD)saat liburan kerja ia mengisi waktu luang
dengan menjual koras(Loper) dari suatu agen Journal yang terbit waktu itu
Journal NOVAS hingga masa krisis tiba.
Dalam masa sulit antara November 1999 hingga Maret 2000,
oleh karena belum ada lapangan kerja, maka untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, ia harus menjadi kulih(tenaga buruh kasar di pelabuhan Dili dan
suatu perusahaan Tjing faho di Lecidere. Dan kemudian mendapat kesempatan untuk
bekerja di International Organization for Migration (IOM) di Dili dan Suai.
Setelah selesai masa kontrak ia mulai
mengangur, didalam kekosongan ini, ia isi dengan mengikuti kursus professional
bahasa inggris dan komputer hingga Februari 2001. Kemudian ia diterimah sebagai
tenaga professional Keperawatan di Rumah Sakit Palang Merah waktu itu di Bidau
toko Baru Dili, sekarang Hospital Nacional Guido Valadares(HNGV) Dili hingga
sekarang ia telah menjadi Pegawai Negeri sebagai Perawat di HNGV.
Pada tahun 2002, ia berinisiatif melanjutkan sekolah
ke jenjang yang lebih tinggi, dan memutuskan untuk melanjutkan Kuliah ke Universitas
yang waktu itu di buka Univeristas Maulear(UNMA),Jurusan Sastra Bahasa
Inggris, namun berjalan hingga dua tahun, pada 2004 ia
memutuskan untuk berhenti dari UNMA,
karena tidak ada perkembangan bagi Universitas ini, dan melanjutkan pendidikan
ke Universidade Nasional Timor
Lorosa’e(UNTL) pada Jurusan Pembangunan Masyarakat,Jenjang Diploma III,
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik(FASPOL). Hingga Pada tanggal 14 oktober 2009
ia dapat mempertanggungjawabkan hasil ujian
akhir dihadapan dosen dewan Penguji dengan Judul” Persepsi Pasien
terhadap mutu pelayanan Kesehatan Dibagian Penyakit dalam HNGV”.
Dari Hasil perjuangan yang ada pada bulan 4
september 2010, kemudian di Wisuda dengan Hasil Cukup Memuaskan dengan Nilai
Rata-Rata Komulatif 3.30 sehingga mendapat penghormatan dari bapak Presiden Republik DR.Jose Manuel Ramos
Horta. Dan ini merupakan kebanggan tersendiri dari Uma Lulik Osaubu dimana
anaknya dapat menyelesaikan Impian
Pendidikan. Setelah di Wisuda mendapat kesempatan pada institusi baik Pemerintah
Maupun tingkat Assosiasi seperti; Tahun 2009 pada Institusi Pemerintahan di
Departamen Kesehatan TL khususnya Di Hospital Nacional Guido Valadares mendapat
kepercayaan dari Dewan Administrasi HNGV untuk menduduki posisi sebagai Kepala Departamen Administrasi HNGV, hingga
Agustus 2011. Dan pada Bulan September 2011 mendapat kepercayaan dari Dewan
Administrasi HNGV lewat badan Kepegawain Timor Leste(funsaun Publika) untuk
menduduki posisi kepla departamen Administrasi,Keuangan dan Logistik HNGV hingga
saat ini. Pada tahun 2010 bulan September
hingga Oktober diberi kepercayaan menjadi secretaries Panitia Kongres Nasional
Assosiasi Perawat Timor Leste periode 2010-2015 yang tepatnya diselenggarakan
pada tanggal 7-8 oktober 2010 yang mana Kongress dapat dijalankan dengan
sukses. Pada tanggal 6 Oktober 2010 juga menghadiri Konferensi Distrital Dili.
Dan Dicalonkan untuk menjadi Ketua Assosiasi Perawat Timor Leste tingkat
Kabupaten Dili dan terpilih dengan suara Maioritas. Sehingga diberi kepercayaan
untuk memikul beban ini hingga Oktober 2015.
Kesempatan lain yang dapat diberikan kepada Negara
yaitu pada Periode Agustus 2007 hingga Februari 2008 mendapat kehormatan untuk
menjadi anggota tim Penyusun Kurikulum DIII keperawatan di Institusi Sciensia
da Saude Comoro. Walau hanya bermodal tingkat pendidikan SPK dapat memberikan
Sumbangan dalam pengembangan pendidikan keperawatan di Timor Leste hingga
akhirnya saudara-saudara lain dapat menikmatinya.
Pada perkembangan selanjutnya berdasarkan kejadian
luar biasa terhadap bapak Presiden Republik DR. Jose Manuel Ramos Horta dan Bapak Perdana Menteri RDTL DR HC Kayrala
Xanana Gusmao, pada tanggal 11 Februari 2008. Diutus oleh Bapak DR.Nelson
Martins, Menteri Kesehatan RDTL agar bersama dengan 13 anggota tim
kesehatan lainya untuk mendukung operasi Militer yang di tetapkan oleh Negara
sehingga dengan senang hati bergabung dengan Comando Conjunto
Operasional(CCO-Halibur)untuk memberi dukung kesehatan kepada para Operasi ini,
dan dengan pengabdian ini sehingga pada tanggal 16 Mei 2012 mendapat Medalha
Merito dari Bapak Presiden RDTL DR.Jose Manuel Ramos Horta.
Untuk tidak ketinggalan ilmu pendidikan maka tidak puas dengan Jenjang DIII sehingga pada
tahun 2011 melanjutkan pendidikan Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
UNTL jurusan Pembangunan Masyarakat. Dan Selesai pada tanggal 17 Mei 2014
dengan hasil yang memuaskan.
Pada tanggal 31 Oktober 2012 berdasarkan Resolusi
Dewan menteri no 22/2012 de 31 Outubro, mendapat kepercayaan sebagai Anggota
komisi sementara untuk Manajemen SAMES central Farmasi Timor-leste, hingga hari
ini pada tanggal 18 Agustus 2014 yang usianya sudah lengkap 36 tahun.
Semoga