By Martins.S.
Hari ini dan esok bagai bayang dan cahaya,
beriringan, tak pernah terpisah jua.
Waktunya aku, kau, dan kita,
bukan sekadar aku dan kami semata.
Saat takhta emas bertengger di tangan,
langkahmu gagah, suaramu bergema di angkasa.
Namun ingat, angin kekuasaan berhembus cepat,
hari ini dijunjung, esok bisa tersingkir sekarat.
Lihatlah cermin di dinding istana,
di sana tersimpan wajah yang terlupa.
Mereka yang dulu engkau remehkan,
akan menjadi saksi saat kau tumbang.
Tak ada ombak yang selamanya pasang,
tak ada bintang yang tak pernah redup.
Jika engkau lupa akar tempat berpijak,
maka angin zaman akan menerbangkanmu jauh.
Bersikaplah seperti padi di sawah,
kian berisi, kian menunduk rendah.
Sebab kekuasaan hanyalah bayangan senja,
berpendar sesaat, lalu sirna tanpa jejak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar