By: Martins,S.
Di dalam sangkar kebesaran, ia berdiri tegak,
Pemimpin yang mengenakan mahkota gemerlap. Namun,
dalam kemegahannya, ia tersesat, Membakar semangat,
tapi kehilangan arah.
Para bawahannya, seperti lilin menyala,
Dengan tekad yang kuat, meski diri dipermalukan.
Namun sang pemimpin, tak sadar akan dosa,
Dalam kepalsuan, ia terjerat sendiri.
Dalam lembah kebingungan, ia tersesat,
Bingung dengan tanggung jawabnya sendiri.
Segala yang baik, di matanya kurang,
Dia yang penuh dusta, menari di atas duri.
Tapi, dengarlah, wahai pemimpin yang hilang,
Dalam ilmu bawahanmu, tersimpan hikmah.
Kamu hanyalah penguasa sementara,
Profesionalisme, keabadian yang hakiki.
Arogansi dan kesombongan,
Bakal menghancurkan tahta yang rapuh.
Ketika masa jabatan berakhir,
Takkan tersisa apa, kecuali debu.
Berkatilah, temukanlah jalanmu kembali,
Sebelum terlambat, sebelum semuanya pudar.
Kembalilah pada akar kebijaksanaan,
Agar tak tenggelam dalam lautan kehampaan.
Final
Tidak ada komentar:
Posting Komentar