Selasa, Agustus 19, 2014

PROFILE SANTANA MARTINS




Biagorafi  SANTANA MARTINS
Santana Martins demikian ia diberi nama oleh Keluarganya yang merupakan turunan dari pasangan Ayah Ananias Martins dan Ibunya Ines Gonçalves, merupakan anak ke delapan dari delapan bersaudara. Ia lahir pada tanggal 18 Agustus 1978 di Cailaco, Sub distrik Cailaco, Distrik Bobonaro. Semasa kecil ia menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya di Cailaco antara tahun 1978, hingga pada tahun 1984,berhubung mau memulai dengan suatu sejarah baru maka ia bersama dengan kakak-kakaknya, meninggalkan Ayah dan Ibunya dikampung halaman Maubutiabe, dan pindah ke Marco(ibukota sub distrik Cailaco)  untuk menuntut ilmu ditingkat Sekolah  Dasar(SD) antara tahun 1984-1991.sepanjang masa kecil di SD disamping sebagai Pelajar juga harus bisa meluangkan waktu untuk gembala sapi dan kerbau pada saat pulang sekolah dan saat liburan, dan jika musim hujan tiba maka pekerjaan semakin memadai dimana saat pulang sekolah harus memberi support tenaga untuk bekerja disawah seperti mengolah, menata, membibit dan menanam hingga akhirnya mamanen. Itulah Nasib anak seorang petani harus berjuang untuk memberikan support kepada keluarga. Walau memang kata orang pintar anak harus memiliki hak utuh bermain dan belajar, tapi apalah artinya hak itu bagi Santana Martins karena ia berjuang juga untuk menghidupi keluarganya. Kehidupan memang demikian kata orang pintar dan maioritas orang mengatakan bahwa dunia itu aneh tapi nyata, namun lain bagi Santana Martins bahwa Dunia itu adalah realitas.
 Setelah menyelesaikan pendidikan SD pada pertengahan tahun 1991, ia kemudian diminta kakak pertamanya untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama(SMP)ke Suatu Sekolah yang cukup terkenal di Distrik Maliana Timor leste yaitu SMP Katholik Santo Yohanes Berckmans Colegio infante de Sagres Maliana, antara tahun 1991-1994, hal ini harus dipenuhi karena atas permintaan keluarganya untuk segera memutuskan  mata rantai kebodohan didalam keluarga mereka. dengan kehadiran saya di Asrama semakin belajar tentang disiplin dan bagaimana hidup serius dan tahu cara mencintai diri sendiri,serta disiplin dalam menggunakan waktu. waktu bagi seoarang didikan Colegio adalah emas bagi dirinya dan waktu berlalu tidak dengan sia-sia. Memang kalau kita disiplin waktu kehidupan akan berjalan dengan suatu seni. Seni dimana kita dapat mengukir segalanya dengan akal dan budi yang sehat.
Kedisiplinan waktu dalam hal ini, sejak jam 4.30 pagi hingga jam 11.00 Malam. Kalau kita terbiasa dimana pun kita akan menjalani itu. Walau kadang sulit bagi tempat dan orang lain, namun bagi alumni itu adalah kesempatan emas untuk bersaing. Tak ada yang akan berlalu tanpa mengisi aktivitas, aktivitas selalu ada untuk mengisi berbagai kekosongan dan kejenuhan, pada posisi saya sebagai seorang yang dibiaya oleh para pahlawan pembebasanku ekonomi dan buta Huruf, maka Kakak besar dan ayahku berusaha menjual segala sisa dari hak milik mereka seperti Sapi, Kerbau dan kepemilikan lain yang mereka miliki untuk menyekolahkan kami bertiga. Dalam kesempatan yang ada Santana Martins waktu duduk pada bangku SMP kelas II, dipercaya oleh teman-teman sekolahnya untuk memimpin Organisasi Siswa Intra Sekolah(OSIS) sebagai Ketua dan memikul suatu beban yang cukup berat, namun memiliki kesempatan baik untuk belajar berorganisasi. 
Mereka memiliki nekad yang luar biasa untuk membebaskan kami dari garis kebodohan dan kemiskinan. Walau dengan kebodohan dan kemiskinan mereka, namun mereka mampu memutuskan mata rantai kebodohan dan kemiskinan didalam keluarga. tak ada lain kata selain kata putuskan mata rantai kebodohan dalam keluarga. dan itu realitas terjadi dan bukan aneh.
Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP, berinisiatif untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas(SLTA)tetap di SMAK Beato Arnoldus Jansen Colegio  Infante de Sagres Maliana, namun    hanya berjalan sekitar 3 bulan, harus meninggalkan Sekolah ini, karena mendapat kesempatan untuk melanjutkan sekolah kejuruan di Baucau yaitu Sekolah Perawat Kesehatan(SPK)antara tahun 1994-1997.  Belajar di bidang keperawatan ternyata bukanlah muda, yang kita pelajari  adalah bagaimana membuat orang senang, sehat dan senyum diantara segala bentuk kesusahannya. Bagaimana supaya ia bisa sembuh dari masalah sakitnya.
Dan pada tahun 1997 setelah menyelesaikan pendidikan Keperawatan pada tanggal 14 Agustus 1997 ia resmi dilantik dan disumpah Jabatan Profesional sebagai Perawat untuk seumur hidup.
Dan pada tahun 1997 itu juga, ia memulai suatu babak baru setelah menyelesaikan pendidikan keperawatan, langsung diproses untuk menjadi Calon dan Pegawai Negeri sipil(PNS) dijajaran Departamen Kesehatan Republik Indonesia(RI) di Wilayah Propinsi Timor-Timur. Namun didalam proses peangkatan menjadi pegawai RI, berkisar sekitar 6 bulan ia harus menjadi Pembantu Kondektur Alias Konjak di sala satu Angkutan umum kota di Dili untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga proses pengangkatannya menjadi Pegawai RI pada bulan Maret 1998.
Setelah diangkat menjadi Pegawai Negeri Kesehatan RI, ia ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maliana, hingga tanggal 04 September 1999. oleh karena krisis yang terjadi akibat referendum dengan memberikan dua opsi,  maka terpaksa harus  mengungsi ke Atambua Indonesia,dan pada tanggal 29 Oktober 1999 memutuskan untuk kembali ke Timor leste dengan kapal Fery dan mendarat di Dili. Disamping sebagai sebagai pegawai di RSUD Maliana, yang mana sebagai perawat yang menjalankan tugas sebagai perawat Rotasi Instalasi Gawat Darurat(IGD)saat liburan kerja ia mengisi waktu luang dengan menjual koras(Loper) dari suatu agen Journal yang terbit waktu itu Journal NOVAS hingga masa krisis tiba.


Dalam masa sulit antara November 1999 hingga Maret 2000, oleh karena belum ada lapangan kerja, maka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia harus menjadi kulih(tenaga buruh kasar di pelabuhan Dili dan suatu perusahaan Tjing faho di Lecidere. Dan kemudian mendapat kesempatan untuk bekerja di International Organization for Migration (IOM) di Dili dan Suai. Setelah selesai masa kontrak  ia mulai mengangur, didalam kekosongan ini, ia isi dengan mengikuti kursus professional bahasa inggris dan komputer hingga Februari 2001. Kemudian ia diterimah sebagai tenaga professional Keperawatan di Rumah Sakit Palang Merah waktu itu di Bidau toko Baru Dili, sekarang Hospital Nacional Guido Valadares(HNGV) Dili hingga sekarang ia telah menjadi Pegawai Negeri sebagai Perawat di HNGV.
Pada tahun 2002, ia berinisiatif melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dan memutuskan untuk melanjutkan Kuliah ke Universitas yang waktu itu di buka Univeristas Maulear(UNMA),Jurusan Sastra Bahasa Inggris,   namun berjalan hingga dua tahun, pada 2004 ia memutuskan untuk berhenti dari  UNMA, karena tidak ada perkembangan bagi Universitas ini, dan melanjutkan pendidikan ke Universidade  Nasional Timor Lorosa’e(UNTL) pada Jurusan Pembangunan Masyarakat,Jenjang Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik(FASPOL). Hingga Pada tanggal 14 oktober 2009 ia dapat mempertanggungjawabkan hasil ujian  akhir dihadapan dosen dewan Penguji dengan Judul” Persepsi Pasien terhadap mutu pelayanan Kesehatan Dibagian Penyakit dalam HNGV”.
Dari Hasil perjuangan yang ada pada bulan 4 september 2010, kemudian di Wisuda dengan Hasil Cukup Memuaskan dengan Nilai Rata-Rata Komulatif 3.30 sehingga mendapat penghormatan dari  bapak Presiden Republik DR.Jose Manuel Ramos Horta. Dan ini merupakan kebanggan tersendiri dari Uma Lulik Osaubu dimana anaknya dapat menyelesaikan Impian  Pendidikan. Setelah di Wisuda mendapat kesempatan pada institusi baik Pemerintah Maupun tingkat Assosiasi seperti; Tahun 2009 pada Institusi Pemerintahan di Departamen Kesehatan TL khususnya Di Hospital Nacional Guido Valadares mendapat kepercayaan dari Dewan Administrasi HNGV untuk menduduki posisi sebagai  Kepala Departamen Administrasi HNGV, hingga Agustus 2011. Dan pada Bulan September 2011 mendapat kepercayaan dari Dewan Administrasi HNGV lewat badan Kepegawain Timor Leste(funsaun Publika) untuk menduduki posisi kepla departamen Administrasi,Keuangan dan Logistik HNGV hingga saat ini.  Pada tahun 2010 bulan September hingga Oktober diberi kepercayaan menjadi secretaries Panitia Kongres Nasional Assosiasi Perawat Timor Leste periode 2010-2015 yang tepatnya diselenggarakan pada tanggal 7-8 oktober 2010 yang mana Kongress dapat dijalankan dengan sukses. Pada tanggal 6 Oktober 2010 juga menghadiri Konferensi Distrital Dili. Dan Dicalonkan untuk menjadi Ketua Assosiasi Perawat Timor Leste tingkat Kabupaten Dili dan terpilih dengan suara Maioritas. Sehingga diberi kepercayaan untuk memikul beban ini hingga Oktober 2015.
Kesempatan lain yang dapat diberikan kepada Negara yaitu pada Periode Agustus 2007 hingga Februari 2008 mendapat kehormatan untuk menjadi anggota tim Penyusun Kurikulum DIII keperawatan di Institusi Sciensia da Saude Comoro. Walau hanya bermodal tingkat pendidikan SPK dapat memberikan Sumbangan dalam pengembangan pendidikan keperawatan di Timor Leste hingga akhirnya saudara-saudara lain dapat menikmatinya. 
Pada perkembangan selanjutnya berdasarkan kejadian luar biasa terhadap bapak Presiden Republik DR. Jose Manuel Ramos Horta  dan Bapak Perdana Menteri RDTL DR HC Kayrala Xanana Gusmao, pada tanggal 11 Februari 2008. Diutus oleh Bapak DR.Nelson Martins, Menteri Kesehatan RDTL agar bersama dengan 13 anggota tim kesehatan lainya untuk mendukung operasi Militer yang di tetapkan oleh Negara sehingga dengan senang hati bergabung dengan Comando Conjunto Operasional(CCO-Halibur)untuk memberi dukung kesehatan kepada para Operasi ini, dan dengan pengabdian ini sehingga pada tanggal 16 Mei 2012 mendapat Medalha Merito dari Bapak Presiden RDTL DR.Jose Manuel Ramos Horta.
Untuk tidak ketinggalan ilmu pendidikan maka  tidak puas dengan Jenjang DIII sehingga pada tahun 2011 melanjutkan pendidikan Sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNTL jurusan Pembangunan Masyarakat. Dan Selesai pada tanggal 17 Mei 2014 dengan hasil yang memuaskan.
Pada tanggal 31 Oktober 2012 berdasarkan Resolusi Dewan menteri no 22/2012 de 31 Outubro, mendapat kepercayaan sebagai Anggota komisi sementara untuk Manajemen SAMES central Farmasi Timor-leste, hingga hari ini pada tanggal 18 Agustus 2014 yang usianya sudah lengkap 36 tahun.
Semoga


2 komentar:

Seo Group mengatakan...

Jual Obat Aborsi

Unknown mengatakan...

Maske familia sira lakon karau, bibi nst maibe la saugati, realidade mak ohin loron senhor Santana Martins hetan ona saida mak familia tomak nia hakarak no Sr. Martins rasik nia mehi maske seidauk to'o ba ida nebe'e espesial liu. erpera iha tempu ruma sei sai realidade ba buat hotu nebe'e mak ita hakarak, maibe keta haluhan mos atan oan sira iha kraik. obrigado

Di Depan dan Belakang